INILAH.COM, Jakarta - Tepat pukul 19.10 WIB, rombongan mantan petinggi GAM tiba di kediaman dinas Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dalam pertemuan yang berlangsung hangat dan santai, JK dan Hasan Tiro bernostalgia mengenai MoU Helsinki yang ditandatangani 3 tahun lalu.
Tiro yang mengenakan jas biru disambut JK yang mengenakan batik coklat di ruang tamu. Keduanya bersalaman dan sempat berpose di hadapan wartawan.
Pertemuan ini merupakan kali pertama diantara keduanya. Sambil duduk berhadapan, kedua delegasi berbagi cerita. Pembicaraan dibuka oleh JK. "Terima kasih atas kedatangannya. Bagaimana selama perjalanan?"
Malik Mahmud yang mewakili Tiro menjawab pertanyaan JK tersebut. Dia menceritakan bagaimana sulitnya perjalanan yang dilakukan Tiro sejak dari Swedia dan selama berkeliling Aceh. Apalagi usia Tiro yang sudah 82 tahun membuatnya sulit untuk beraktivitas terlalu banyak.
Tiro lebih banyak mendengarkan dan sesekali mengangguk sambil tersenyum.
Pembicaraan kemudian dilanjutkan oleh Hamid Awaluddin, salah satu negosiator yang berperan aktif selama perjanjian MoU Helsinki.
Hamid yang kini menjadi Dubes RI untuk Rusia menuturkan, tokoh kunci yang menjadi awal pembuka jalan MoU Helsinki adalah salah satu tokoh GAM yang bernama Tengku Muhamma
Tengku Muhammad ketika itu ditahan di LP Sukamiskin, Bandung dengan vonis penjara 16 tahun. "Tengku Muhammad kaget ketika saya tawarkan bebas dengan syarat bisa menjadi penghubung dengan tokoh GAM di Swedia. Sebab saat itu dia baru menjalani 1 tahun 6 bulan hukumannya," cerita Hamid.
Setelah kesepakatan awal dengan Tengku Muhammad dicapai, dimulailah proses menghubungi tokoh GAM di Swedia sehingga menghasilkan MoU Helsinki.
Setelah bertukar cerita, sekitar pukul 19.30 WIB, para tamu dijamu dengan hidangan yang telah disiapkan. Menu nan menarik yang disuguhkan untuk bersantap malam bersama antara lain salada udang dengan buah peach, sup perut ikan jamur hitam, daging sapi gulung dengan jamur enoki, ikan kerapu bintang kukus dengan saus kecap super, dan es cantik manis.[L6]
Sumber : http://m.inilah.com/read/detail/57259/tiro-jk-nostalgia-mou-helsinki
Pertemuan ini merupakan kali pertama diantara keduanya. Sambil duduk berhadapan, kedua delegasi berbagi cerita. Pembicaraan dibuka oleh JK. "Terima kasih atas kedatangannya. Bagaimana selama perjalanan?"
Malik Mahmud yang mewakili Tiro menjawab pertanyaan JK tersebut. Dia menceritakan bagaimana sulitnya perjalanan yang dilakukan Tiro sejak dari Swedia dan selama berkeliling Aceh. Apalagi usia Tiro yang sudah 82 tahun membuatnya sulit untuk beraktivitas terlalu banyak.
Tiro lebih banyak mendengarkan dan sesekali mengangguk sambil tersenyum.
Pembicaraan kemudian dilanjutkan oleh Hamid Awaluddin, salah satu negosiator yang berperan aktif selama perjanjian MoU Helsinki.
Hamid yang kini menjadi Dubes RI untuk Rusia menuturkan, tokoh kunci yang menjadi awal pembuka jalan MoU Helsinki adalah salah satu tokoh GAM yang bernama Tengku Muhamma
Tengku Muhammad ketika itu ditahan di LP Sukamiskin, Bandung dengan vonis penjara 16 tahun. "Tengku Muhammad kaget ketika saya tawarkan bebas dengan syarat bisa menjadi penghubung dengan tokoh GAM di Swedia. Sebab saat itu dia baru menjalani 1 tahun 6 bulan hukumannya," cerita Hamid.
Setelah kesepakatan awal dengan Tengku Muhammad dicapai, dimulailah proses menghubungi tokoh GAM di Swedia sehingga menghasilkan MoU Helsinki.
Setelah bertukar cerita, sekitar pukul 19.30 WIB, para tamu dijamu dengan hidangan yang telah disiapkan. Menu nan menarik yang disuguhkan untuk bersantap malam bersama antara lain salada udang dengan buah peach, sup perut ikan jamur hitam, daging sapi gulung dengan jamur enoki, ikan kerapu bintang kukus dengan saus kecap super, dan es cantik manis.[L6]
No comments:
Post a Comment
Selamat Jalan Indonesia